October 15, 2024

jumpamuseum – Sejarah & Budaya Dari Sabang Hingga Merauke Indonesia 2024

artikel dan berita menarik seputar sejarah dan budaya di indonesia kita tercinta ini

October 14, 2024 | admin

Sejarah Sepak Bola: Dari Dunia ke Indonesia

Sejarah Sepak Bola: Dari Dunia ke Indonesia

Sejarah menjadi bagian penting dalam memahami perkembangan suatu peristiwa atau fenomena. Dalam dunia olahraga, sejarah sepak bola memiliki tempat tersendiri sebagai olahraga paling populer di dunia. Sepak bola tidak hanya menjadi ajang slot 777, tetapi juga menjadi simbol persatuan, kebanggaan nasional, dan kebudayaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah sepak bola dunia, serta bagaimana olahraga ini berkembang di Indonesia, dengan menyoroti sejarah sepak bola Indonesia.

Sejarah Sepak Bola Dunia

Sejarah sepak bola dunia dimulai pada abad ke-19 di Inggris. Permainan ini lahir dari berbagai olahraga tradisional yang melibatkan tendangan bola, yang kemudian diformalkan menjadi permainan sepak bola modern. Pada tahun 1863, Asosiasi Sepak Bola Inggris (Football Association) didirikan, dan aturan-aturan resmi sepak bola pun ditetapkan. Aturan ini termasuk tidak diperbolehkannya menggunakan tangan dalam permainan, kecuali oleh kiper.

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, sepak bola mulai menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Selatan melalui pelaut, tentara, dan pedagang. Negara-negara seperti Brasil, Argentina, dan Italia kemudian menjadi pusat perkembangan sepak bola dunia. FIFA (Federation Internationale de Football Association) didirikan pada tahun 1904 sebagai badan pengatur sepak bola internasional, dan pada tahun 1930, Piala Dunia FIFA pertama diadakan di Uruguay.

Sejak saat itu, sepak bola dunia terus berkembang, menjadi salah satu olahraga paling ditonton dan dimainkan di seluruh dunia. Piala Dunia FIFA saat ini merupakan turnamen olahraga terbesar yang diikuti oleh tim nasional dari berbagai negara, dan menghasilkan antusiasme yang luar biasa di kalangan penggemar sepak bola.

Sejarah Sepak Bola Indonesia

Sejarah sepak bola Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda, ketika permainan ini diperkenalkan oleh para kolonial Belanda kepada penduduk lokal. Sepak bola kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Batavia (sekarang Jakarta), Surabaya, dan Medan.

Pada tahun 1930, organisasi sepak bola pertama di Indonesia didirikan dengan nama Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), yang bertujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI didirikan oleh Soeratin Sosrosoegondo, seorang tokoh penting dalam perkembangan sepak bola Indonesia. Dalam upaya melawan dominasi kolonial, PSSI juga berperan sebagai simbol perjuangan nasional, dengan menggunakan sepak bola sebagai sarana memupuk rasa persatuan.

Sepak bola di Indonesia terus berkembang meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari segi manajemen maupun prestasi di tingkat internasional. Liga Indonesia didirikan sebagai kompetisi profesional pertama di Indonesia pada tahun 1994, yang kemudian menjadi pondasi bagi perkembangan sepak bola nasional. Hingga saat ini, sepak bola tetap menjadi olahraga paling populer di Indonesia, dengan klub-klub seperti Persija Jakarta, Arema FC, dan PSS Sleman menjadi pusat perhatian para penggemar sepak bola.

Perkembangan Sepak Bola di Dunia

Selain sejarah sepak bola Indonesia, sejarah sepak bola dunia juga menunjukkan bahwa olahraga ini mengalami perkembangan pesat dari segi teknologi, taktik, dan popularitas. Teknologi VAR (Video Assistant Referee) diperkenalkan untuk memastikan keputusan wasit lebih akurat, dan perkembangan taktik modern telah mengubah cara tim-tim bermain sepak bola.

Kompetisi seperti Liga Champions UEFA, Copa Libertadores, dan Piala Dunia FIFA menjadi ajang bergengsi yang dinantikan oleh pemain dan penggemar di seluruh dunia. Selain itu, klub-klub besar Eropa seperti Real Madrid, FC Barcelona, dan Manchester United telah menjadi ikon global yang dikenal tidak hanya karena prestasi mereka di lapangan, tetapi juga sebagai merek internasional.

Kesimpulan

Sejarah sepak bola menunjukkan bahwa olahraga ini tidak hanya berkembang sebagai permainan, tetapi juga sebagai fenomena sosial dan budaya yang mendunia. Dari awal mula di Inggris hingga menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, sepak bola telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Dengan sejarah yang panjang dan kaya, sepak bola akan terus menjadi olahraga yang menginspirasi generasi mendatang, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Share: Facebook Twitter Linkedin
October 7, 2024 | admin

Daftar Budaya Indonesia yang Dicolong Malaysia

Daftar Budaya Indonesia yang Dicolong Malaysia

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia sering diwarnai oleh perdebatan mengenai budaya. Beberapa kali, Malaysia dituduh mengklaim budaya Indonesia sebagai miliknya. Berikut adalah beberapa contoh budaya Indonesia yang pernah diklaim Malaysia:

1. Reog Ponorogo

Reog Ponorogo, kesenian tradisional asal Jawa Timur, pernah diakui sebagai budaya Malaysia, memicu protes keras dari masyarakat Indonesia.

2. Batik

Meskipun UNESCO sudah mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia, batik pernah menjadi perdebatan ketika Malaysia mulai mengklaimnya sebagai bagian dari budaya mereka.

3. Angklung

Angklung, alat musik tradisional dari Jawa Barat, sempat diklaim oleh Malaysia, meskipun alat musik ini telah diakui slot gacor sebagai warisan budaya Indonesia.

4. Tari Pendet

Tari Pendet, tarian asal Bali, juga pernah digunakan oleh Malaysia dalam iklan pariwisata mereka, memicu protes dari Indonesia.

5. Lagu Rasa Sayange

Lagu rakyat “Rasa Sayange” dari Maluku pernah diklaim sebagai lagu tradisional Malaysia dalam promosi pariwisata, menimbulkan polemik di antara kedua negara.

6. Wayang Kulit

Wayang Kulit, salah satu bentuk seni tradisional dari Jawa, pernah diklaim sebagai bagian dari warisan budaya Malaysia. Namun, Indonesia sudah lebih dahulu mendapatkan pengakuan dari UNESCO atas Wayang Kulit sebagai warisan budaya takbenda.

Kesimpulan

Perselisihan klaim budaya antara Indonesia dan Malaysia telah berlangsung selama bertahun-tahun. Meskipun beberapa unsur budaya yang diklaim Malaysia sebenarnya berasal dari Indonesia, penting bagi kedua negara untuk saling menghargai warisan budaya masing-masing. Sebagai tetangga yang memiliki banyak kesamaan budaya, diplomasi dan pemahaman harus diutamakan dalam menyelesaikan masalah ini.

Share: Facebook Twitter Linkedin
September 15, 2024 | admin

5 Benda Monumental di Museum Nasional Indonesia

5 Benda Monumental di Museum Nasional Indonesia, Ada Prasasti Mulawarman sampai Kitab Sutasoma

jumpamuseum – Museum Nasional Indonesia menyelimpang beragam koleksi artefak dan beberapa benda monumental dari saat kuno. Belum bisa ditegaskan apa benda monumental ini aman dari kebakaran yang terjadi pada Sabtu (16/9/2023) malam.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menjelaskan, kebakaran Museum Nasional ini sudah menghanguskan empat ruang penyimpanan benda monumental.

“Lebih kurang ada empat ruang yang simpan barang monumental (kebakar),” tutur Komarudin di lokasi.

Sayang, belum sempat diketahui artefak apa yang kebakar karena kejadian itu. Faksi kepolisian tetap menanti hasil interograsi yang sudah dilakukan bersama pengurus museum.

Sambil menanti hasil interograsi, lihat lima benda monumental yang ada dalam Museum Nasional Indonesia.

Benda Monumental di Museum Nasional Indonesia

1. Prasasti Mulawarman

Prasasti Mulawarman yang berada di Museum Nasional Indonesia. (Sumber: Dok. Museum Nasional)
Prasasti ini dibikin pada periode Kerajaan Kutai yaitu era 4-5 Masehi. Menggunakan bahasa Sansekerta, ada 12 baris tulisan yang diukir disebelah depan prasasti memiliki ukuran 124 cm, lebar 31,5 cm, dan tebal 29,5 cm.

Huruf yang terpatri pada batu prasasti ini memiliki ukuran panjang 9,5- 2 cm dan lebar 4-0,4 cm.

Prasasti ini berisikan riwayat Raja Mulawarman yang mengatakan jika Sri Maharaja Kundungga berputra Aswawarman mempunyai 3 orang anak, satu diantaranya Mulawarman.

2. Kitab Sutasoma

Tiruan Kitab Sutasoma yang berada di Museum Nasional Indonesia. (Sumber: Dok. Museum Nasional)
Kitab Sutasoma atau Kakawin Sutasoma adalah salah satunya warisan kuno dari era ke-14 atau pada periode kemasyhuran Kerajaan Majapahit.

Kitab yang dicatat oleh Mpu Tantular ini berisikan toleran berbagai ragama yang terikat di Majapahit. Semangat toleran ini yang selanjutnya jadi semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.

Cuplikan frasa Bhinneka Tunggal Ika ada pada pupuh 139 bait 5, dengan cuplikan asli: “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa Bhinneki rakwa ring apan terkena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa “.

Ini berarti “Kabarnya Buddha dan Siwa adalah dua zat yang berbeda. Mereka memang berlainan, tapi bagaimana dapat dikenal? Karena kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa ialah tunggal. Terpecah-belahlah itu, tapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.”

3. Arca Ganesha

Arca Ganesha yang berada di Museum Nasional Indonesia. (Sumber: Dok. Museum Nasional)
Koleksi ini dibikin pada era kesembilan Masehi dengan dimensi 1,5 meter. Dalam narasi wayang, Ganesha disebutkan Bhatara Gana karena berperanan sebagai pimpinan beberapa gana.

Gana sendiri adalah pasukan ajudan Siwa. Dalam adat pewayangan, Bhatara Gana ialah pahlawan yang menaklukkan asura yang akan menempati kahyangan beberapa dewa.

4. Pelana Kuda Pangeran Diponegoro

Pelana kuda Pangeran Diponegoro yang berada di Museum Nasional Indonesia. (Sumber: Dok. Museum Nasional)
Pangeran Diponegoro terkenal sebagai pahlawan. Ia adalah penunggang kuda yang mengusai. Kuda kendaraannya yang populer ialah kuda hitam berkaki putih namanya Kyai Gentayu.

Pangeran Diponegoro berusaha dalam Perang Jawa. Pada 11 November 1829, ia ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia sukses larikan diri, tapi sejumlah bendanya ketinggalan, termasuk kuda dan pelananya, peti baju, dan tombak pusaka Kyai Rondhan.

5. Fosil Homo Soloensis

Folis Homo Soloensis yang berada di Museum Nasional Indonesia. (Sumber: Dok. Museum Nasional)
Museum Nasional Indonesia simpan beberapa fosil, termasuk tengkorak dari pribadi Homo Soloensis, konsentrasi Homo erectus yang diketemukan di saluran Sungai Bengawan Solo.

Fosil ini diprediksi berumur 300 ribu – 800 ribu tahun. Bentuk tengkoraknya oval pelipis dan mempunyai tulang pipi yang besar. Kemampuan otaknya lumayan besar, di antara 1.000-1.300 cc.

Share: Facebook Twitter Linkedin
September 12, 2024 | admin

Peningkatan Pendidikan Anak Sekolah Dasar dalam Kurikulum Merdeka

Peningkatan Pendidikan Anak Sekolah Dasar dalam Kurikulum Merdeka

jumpamuseum – Pendidikan anak sekolah dasar yaitu tahap awal mula yang penting dalam penciptaan kepribadian, kapabilitas, serta sikap beberapa anak. Oleh karenanya, peningkatan pendidikan di tingkat ini jadi paling penting di dalam meyakinkan masa mendatang yang ceria buat angkatan muda Indonesia. Satu diantara cara teranyar dalam usaha penambahan mutu pendidikan di Indonesia yaitu pengenalan Kurikulum Merdeka. Artikel berikut bakal membicarakan bagaimana Kurikulum Merdeka bertindak dalam peningkatan pendidikan anak sekolah dasar.

1. Kurikulum Merdeka: Pembebasan dari Evaluasi yang Kaku

Kurikulum Merdeka yaitu inovasi pendidikan yang memiliki tujuan untuk berikan kebebasan makin lebih besar pada guru serta murid di dalam mengendalikan proses pembelajaran. Ini bermakna kalau pendidikan anak sekolah dasar tak terlilit di evaluasi yang teratur serta kaku. Kebalikannya, guru punya keluwesan buat menyerasikan kurikulum dengan kepentingan serta animo murid mereka. Ini menolong membentuk lingkungan evaluasi yang tambah menarik serta aktif.

2. Peningkatan Kapabilitas Pokok

Satu diantara arah inti Kurikulum Merdeka yaitu peningkatan kapabilitas pokok murid. Kapabilitas ini mencakup literatur, numerasi, literatur digital, keahlian memikir gawat, kreasi, serta keahlian sosial-emosional. Dalam skema pendidikan anak sekolah dasar, focus di kapabilitas ini paling penting sebab bakal memperlengkapi murid dengan sejumlah dasar yang kuat buat evaluasi selanjutnya.

3. Evaluasi Kontekstual serta Berbasiskan Persoalan

Kurikulum Merdeka memajukan pemanfaatan cara evaluasi yang tambah berbasiskan persoalan serta kontekstual. Guru diinginkan buat menyimpulkan materi pelajaran dengan kondisi dunia fakta maka murid lebih ringan menyimpulkan apa yang mereka perdalam dengan kehidupan tiap hari. Ini menolong menambah animo murid kepada evaluasi serta kaitan materi pelajaran.

4. Penilaian Autentik

Kurikulum Merdeka pun mendahulukan penilaian autentik yang tambah mengedepankan wawasan serta pengaplikasian prinsip ketimbang mengingat fakta. Ini memungkinnya murid buat tunjukkan kapabilitas mereka dengan cara lebih fakta, tidak hanya lewat ujian tercatat. Struktur penilaian yang tambah holistik serta berbasiskan portofolio pun berikan tempat buat kemajuan bermacam kemampuan murid.

5. Peningkatan Kepribadian serta Adat

Disamping hal akademik, peningkatan kepribadian serta adat pun jadi focus dalam Kurikulum Merdeka. Pendidikan anak sekolah dasar tidak hanya terkait pengetahuan, namun juga terkait membuat individualitas yang baik. Guru diinginkan buat menolong murid menumbuhkan beberapa nilai seperti reliabilitas, tanggung-jawab, kerja rasa empati, serta sama.

6. Evaluasi Berbasiskan Technologi

Kurikulum Merdeka pun perkenalkan makin banyak pemanfaatan technologi dalam pembelajaran. Ini tergolong pemanfaatan fitur lunak pendidikan, basis evaluasi dalam jaringan, serta sumber daya digital lainnya. Evaluasi berbasiskan technologi bisa membikin evaluasi semakin menarik serta sama buat angkatan muda yang tumbuh di masa digital.

7. Keikutsertaan Orang Tua dalam Evaluasi

Kurikulum Merdeka pun memajukan keikutsertaan aktif orang-tua dalam pendidikan anak sekolah dasar. Dengan menyertakan orang-tua, sekolah bisa membentuk lingkungan pendidikan yang tambah holistik serta memberi dukungan kemajuan anak secara kesegalaan.

Dalam rencana peningkatan pendidikan anak sekolah dasar, Kurikulum Merdeka mempunyai potensi besar buat membentuk pengubahan positif. Ini menggarisbawahi utamanya pendekatan evaluasi yang tambah kontekstual, berbasiskan persoalan, serta holistik di dalam persiapkan angkatan muda buat masa mendatang yang sarat dengan kemungkinan serta kendala. Dengan tanggung jawab serta kerja sama-sama dari seluruh pihak berkaitan, kita bisa meyakinkan kalau beberapa anak Indonesia mendapat pendidikan yang mereka perlukan untuk jadi pimpinan masa mendatang yang beretika serta profesional.

Share: Facebook Twitter Linkedin